Senin, 05 Maret 2012

Pembelajaran Model TGT

PEMBELAJARAN YANG MENYENANGKAN MELALUI PEMBELAJARAN MODEL TGT

Salah satu tujuan pelaksanaan pembelajaran adalah tersampainya meteri kepada peserta didik. Salah satu alternatif yaitu melalui Pembelajaran kooperatif model TGT. Pembelajaran model TGT (Teams Games Tournaments) melibatkan seluruh siswa tanpa adanya diskriminasi dari siswa yang kurang dan menonjol dalam bidang akademik, mudah di aplikasikan dalam pelaksanaannya, melibatkan tutor sebaya dan mengandung unsur permainan dan reinforcement. Menurut Saco (2006) bahwa dalam TGT siswa memainkan permainan-permainan dengan anggota tim lain untuk memperoleh skor bagi tim mereka masing-masing.

Dengan adanya pembelajaran model TGT, siswa akan belajar lebih santai sehingga materi peserta didik mampu menyerap materi yang diajarkan pendidik. Di samping itu akan menumbuhkan rasa tanggung jawab, kerjasama dalam tim, persaingan yang sehat antar anggota kelompok serta keterlibatan siswa dalam proses belajar dan mengajar di dalam kelas.

Pembelajaran model TGT hampir sama dengan pembelajaran model tradisional. Perbedaan prinsipil dari pembelajaran model tradisional yakni:
Ø  Akan terjadi ketergantungan yang positif antar siswa sehingga mampu saling memberi motivasi
Ø  Pemilihan ketua kelompok di angkat secara demokratis dengan melibatkan seluruh anggota
Ø  Kelompok kerja heterogen yaitu tidak memilih siswa yang pandai dikumpulkan dalam satu kelompok
Ø  Penguasaan materi dillakukan dengan akuntabilitas individual
Ø  Ketrampilan dalam bersosialisasi sangat di tonjolkan

Isjoni (2009) menyatakan bahwa setiap kelompok turnamen dalam setiap mejanya terdiri dari 5 hingga 6 orang. Setiap orangnya merupakan perwakilan dari kelompok yang berbeda. Contoh permaianan ini dapat dimulai dengan mengundi soal dan seorang siswa untuk mengambilnya kemudian si pengambil soal memberikan soal tersebut kepada kelompok lain untuk kemudian dikerjakan oleh kelompok pengambil dan kelompok yang di beri soal. Setelah selesai mengerjakan, kelompok pengambil dan kelompok yang diberi soal mempresentasikan hasil jawaban tersebut di depan kelas dan kelompok penantang menanggapi hasil jawaban tersebut. Selanjutnya bersama-sama menganalisa jawaban yang paling tepat dari argument yang disampaikan masing-masing kelompok. Poin diberikan kepada jawaban siswa yang paling benar.

Sekiranya model pembelajaran TGT ini bisa diterapkan sebagai alternatif metode pembelajaran lain sehingga tidak membuat jenuh bagi para peserta didik serta menghindarkan pendidik dari sosok yang membosankan dan otoriter dalam proses pembelajaran.






0 komentar:

Posting Komentar

Kami menghormati Kritik dan Saran yang membangun....