PEMBELAJARAN
YANG MENYENANGKAN MELALUI PEMBELAJARAN MODEL TGT
Salah satu tujuan pelaksanaan
pembelajaran adalah tersampainya meteri kepada peserta didik. Salah satu alternatif
yaitu melalui Pembelajaran kooperatif
model TGT. Pembelajaran model TGT (Teams Games Tournaments) melibatkan
seluruh siswa tanpa adanya diskriminasi dari siswa yang kurang dan menonjol
dalam bidang akademik, mudah di aplikasikan dalam pelaksanaannya, melibatkan
tutor sebaya dan mengandung unsur permainan dan reinforcement. Menurut Saco
(2006) bahwa dalam TGT siswa memainkan permainan-permainan dengan anggota tim
lain untuk memperoleh skor bagi tim mereka masing-masing.
Dengan adanya pembelajaran
model TGT, siswa akan belajar lebih santai sehingga materi peserta didik mampu
menyerap materi yang diajarkan pendidik. Di samping itu akan menumbuhkan rasa
tanggung jawab, kerjasama dalam tim, persaingan yang sehat antar anggota
kelompok serta keterlibatan siswa dalam proses belajar dan mengajar di dalam
kelas.
Pembelajaran model TGT hampir
sama dengan pembelajaran model tradisional. Perbedaan prinsipil dari
pembelajaran model tradisional yakni:
Ø Akan
terjadi ketergantungan yang positif antar siswa sehingga mampu saling memberi
motivasi
Ø Pemilihan
ketua kelompok di angkat secara demokratis dengan melibatkan seluruh anggota
Ø Kelompok
kerja heterogen yaitu tidak memilih siswa yang pandai dikumpulkan dalam satu
kelompok
Ø Penguasaan
materi dillakukan dengan akuntabilitas individual
Ø Ketrampilan
dalam bersosialisasi sangat di tonjolkan
Isjoni (2009) menyatakan bahwa
setiap kelompok turnamen dalam setiap mejanya terdiri dari 5 hingga 6 orang.
Setiap orangnya merupakan perwakilan dari kelompok yang berbeda. Contoh permaianan
ini dapat dimulai dengan mengundi soal dan seorang siswa untuk mengambilnya
kemudian si pengambil soal memberikan soal tersebut kepada kelompok lain untuk
kemudian dikerjakan oleh kelompok pengambil dan kelompok yang di beri soal.
Setelah selesai mengerjakan, kelompok pengambil dan kelompok yang diberi soal
mempresentasikan hasil jawaban tersebut di depan kelas dan kelompok penantang
menanggapi hasil jawaban tersebut. Selanjutnya bersama-sama menganalisa jawaban
yang paling tepat dari argument yang disampaikan masing-masing kelompok. Poin
diberikan kepada jawaban siswa yang paling benar.
Sekiranya model pembelajaran
TGT ini bisa diterapkan sebagai alternatif metode pembelajaran lain sehingga
tidak membuat jenuh bagi para peserta didik serta menghindarkan pendidik dari
sosok yang membosankan dan otoriter dalam proses pembelajaran.

0 komentar:
Posting Komentar
Kami menghormati Kritik dan Saran yang membangun....