Sabtu, 17 Maret 2012

Model Implementasi Pendididkan Karakter

Model Implementasi Pendidikan Karakter

Pengimplementasian pendidikan karakter terdapat empat model penerapan:

1. Model Otonomi
Menempatkan pendidikan karakter sebagai mata pelajaran tersendiri.

2. Model Integrasi
Menempatkan nilai pendidikan karakter terintegrasi dengan setiap mata pelajaran.

3. Model Ekstrakurikuler
Menempatkan pendidikan karakter di luar jam pelajaran

4. Model Kolaborasi
Menggabungkan ketiga model tersebut dalam seluruh kegiatan sekolah.

Menurut Roger A Hart bahwa implementasi dikelas salah satu wadah untuk pengembangan karakter atau sikap anak tentang demokrasi adalah melalui organisasi. Dengan berorganisasi, siswa akan secara aktif terlibat langsung dan melalui praktek belajar dan mengimplementasikan demokrasi.
Peran guru disini tidak hanya sebagai pengajar saja tetapi sekaligus sebagai Character Educator. Seorang guru haruslah konsisten dalam pengajaran pendidikan karakter, tidak sekedar mengajar (apa yang ia katakan) melainkan nilai-nilai dan karakter itu juga harus tertanam dalam dalam diri guru terlebih dahulu. Stakeholder yang ada di sekolah harus mempunyai karakter dan nilai-nilai yang akan memberikan gambaran secara nyata pada siswa bagaimana contoh etika, norma dan budi pekerti itu seperti apa.
Siswa pada hakikatnya akan meniru (imitate) atas apa yang dilihatnya. Guru dan stakeholder sekolah dituntut untuk dapat menjadi tuntunan bagi siswanya.

0 komentar:

Posting Komentar

Kami menghormati Kritik dan Saran yang membangun....