PELAJARI KARAKTER ANAK
SEBELUM MEMULAI PROSES PENGAJARAN
Di dalam kelas seorang pendidik sering menganggap bahwa
setiap siswa mampu mengikuti materi yang disampaikan sama baiknya. Terkadang
kita jumpai pula seorang pendidik mengajar dengan cara klasikal yang tentunya
akan berbeda pula daya serap setiap siswa. Belum tentu siswa yang lambat
mengikuti suatu mata pelajaran akan berdampak pada semua mata pelajaran
lainnya. Sebagai contoh tokoh penemu seperti Thomas Alva Edison yang selalu di
anggap tidak dapat mengikuti pelajaran dan bahkan keluar sekolah. Namun sang
ibu terus menerus memberi motivasi kepadanya untuk selalu mencoba sehingga
hasil karya besarnya dapat kita nikmati sampai sekarang yaitu bola lampu
listrik.
Beberapa tipe kecerdasan setiap anak menurut Howard Gardner
(seorang ahli neurology dari Harvard university, ada tujuh tipe kecerdasan yang
dimiliki manusia yakni: kecerdasan linguistik (bahasa), kecerdasan musikal,
kecerdasan logika-matematika, kecerdasan kinestetis/ragawi, kecerdasan
visual/spasial, kecerdasan intrapersonal, kecerdasan interpersonal. Dan pada
perkembangan selanjutnya bertambah lagi dengan kecerdasan spiritual, kecerdasan
naturalis, kecerdasan eksistensial. Merupakan tantangan yang seharusnya bagi
para pendidik untuk lebih spesifik mengamati tipe kecerdasan yang di punyai
setiap siswa. Sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.
Salah satu cara yang dapat digunakan pengajar untuk mengenali
karakteristik siswa adalah dengan melihat rekam jejak bakat dan minat siswa.
Dari melihat rekam jejak para siswa tersebut di harapkan seorang pendidik mampu
menentukan metode pembelajaran yang sesuai dengan kondisi ataupun tipe
kecerdasan si anak didik sehingga pendidik dituntut untuk selalu kreatif dan
inovatif dalam menyampaikan materi ajar.
Dengan demikian setiap siswa mempunyai pengalaman-pengalaman
yang menyenangkan di dalam kelas dan siswa merasa tidak jenuh pada meteri ajar.
Seorang pengajar juga harus mampu memberi pelayanan yang tepat agar siswa yang
tingkat kecerdasannya kurang tidak di dominasi oleh siswa yang tingkat
kecerdasannya lebih menonjol. Ketika siswa yang kurang tingkat kecerdasannya
mampu menyerap materi, untuk selanjutnya akan menjadi motivasi yang kuat dalam
dirinya pada tahap perkembangan selanjutnya.
0 komentar:
Posting Komentar
Kami menghormati Kritik dan Saran yang membangun....