Minggu, 04 Maret 2012

Karakter Siswa

PELAJARI KARAKTER ANAK SEBELUM MEMULAI PROSES PENGAJARAN

Di dalam kelas seorang pendidik sering menganggap bahwa setiap siswa mampu mengikuti materi yang disampaikan sama baiknya. Terkadang kita jumpai pula seorang pendidik mengajar dengan cara klasikal yang tentunya akan berbeda pula daya serap setiap siswa. Belum tentu siswa yang lambat mengikuti suatu mata pelajaran akan berdampak pada semua mata pelajaran lainnya. Sebagai contoh tokoh penemu seperti Thomas Alva Edison yang selalu di anggap tidak dapat mengikuti pelajaran dan bahkan keluar sekolah. Namun sang ibu terus menerus memberi motivasi kepadanya untuk selalu mencoba sehingga hasil karya besarnya dapat kita nikmati sampai sekarang yaitu bola lampu listrik.

Beberapa tipe kecerdasan setiap anak menurut Howard Gardner (seorang ahli neurology dari Harvard university, ada tujuh tipe kecerdasan yang dimiliki manusia yakni: kecerdasan linguistik (bahasa), kecerdasan musikal, kecerdasan logika-matematika, kecerdasan kinestetis/ragawi, kecerdasan visual/spasial, kecerdasan intrapersonal, kecerdasan interpersonal. Dan pada perkembangan selanjutnya bertambah lagi dengan kecerdasan spiritual, kecerdasan naturalis, kecerdasan eksistensial. Merupakan tantangan yang seharusnya bagi para pendidik untuk lebih spesifik mengamati tipe kecerdasan yang di punyai setiap siswa. Sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.

Salah satu cara yang dapat digunakan pengajar untuk mengenali karakteristik siswa adalah dengan melihat rekam jejak bakat dan minat siswa. Dari melihat rekam jejak para siswa tersebut di harapkan seorang pendidik mampu menentukan metode pembelajaran yang sesuai dengan kondisi ataupun tipe kecerdasan si anak didik sehingga pendidik dituntut untuk selalu kreatif dan inovatif dalam menyampaikan materi ajar.

Dengan demikian setiap siswa mempunyai pengalaman-pengalaman yang menyenangkan di dalam kelas dan siswa merasa tidak jenuh pada meteri ajar. Seorang pengajar juga harus mampu memberi pelayanan yang tepat agar siswa yang tingkat kecerdasannya kurang tidak di dominasi oleh siswa yang tingkat kecerdasannya lebih menonjol. Ketika siswa yang kurang tingkat kecerdasannya mampu menyerap materi, untuk selanjutnya akan menjadi motivasi yang kuat dalam dirinya pada tahap perkembangan selanjutnya.


0 komentar:

Posting Komentar

Kami menghormati Kritik dan Saran yang membangun....